Umsida Gelar Konferensi Internasional Responsif Gender: Mendorong Kesetaraan dalam Pendidikan – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) terus menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan yang inklusif dan responsif gender.

Salah satu langkah nyata yang diambil adalah dengan menggelar Konferensi Internasional Responsif Gender.

Konferensi ini bertujuan untuk membahas isu-isu gender dalam pendidikan dan mencari solusi untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih adil dan setara. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang pelaksanaan konferensi ini, tujuan, manfaat, serta dampaknya bagi dunia pendidikan.

Baca juga : Ini Isi Surat Gibran yang Tak Ditanggapi Nadiem: Mengupas Masalah Pendidikan di Solo

Latar Belakang Konferensi

Konferensi Internasional Responsif Gender yang diadakan oleh Umsida merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pendidikan yang slot bet 100 responsif gender. Konferensi ini diinisiasi oleh Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak (PSGPA) Umsida bekerja sama dengan INOVASI, sebuah program kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Australia yang fokus pada peningkatan kualitas pendidikan1.

Tujuan Konferensi

  1. Meningkatkan Kesadaran tentang Isu Gender

Salah satu tujuan utama dari konferensi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu gender dalam pendidikan. Dengan menghadirkan berbagai narasumber yang ahli di bidangnya, diharapkan peserta konferensi dapat memahami pentingnya kesetaraan gender dan bagaimana mencapainya dalam konteks pendidikan.

  1. Mencari Solusi untuk Mengatasi Bias Gender

Konferensi ini juga bertujuan untuk mencari solusi praktis untuk mengatasi bias gender dalam pendidikan. Diskusi dan presentasi yang dilakukan selama konferensi diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang dapat diimplementasikan di sekolah-sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif.

  1. Membangun Jaringan Kerjasama Internasional

Melalui konferensi ini, Umsida berharap dapat membangun jaringan kerjasama internasional yang kuat. Kerjasama ini penting untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mengatasi isu-isu gender dalam pendidikan, serta untuk mengembangkan program-program yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Pelaksanaan Konferensi

Konferensi Internasional Responsif Gender diadakan pada tanggal 6 Juli 2022 di auditorium Mas Mansyur Kampus 1 Umsida. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi, praktisi pendidikan, dan perwakilan dari organisasi internasional2. Beberapa narasumber yang hadir antara lain Prof. Dr. Abdul Mu’ti Ali dari PP Muhammadiyah, Felicity Pascoe dari INOVASI, Prof. Tariq Mahmood dari University of The Punjab, dan Dr. Inayah Rochmaniyah dari UIN Sunan Kalijaga1.

Topik dan Diskusi dalam Konferensi

  1. Pendidikan Responsif Gender

Salah satu topik utama yang dibahas dalam konferensi ini adalah pendidikan responsif gender. Narasumber membahas tentang pentingnya menciptakan kurikulum dan metode pengajaran yang tidak bias gender. Mereka juga membahas tentang bagaimana sekolah dapat menjadi tempat yang inklusif bagi semua siswa, tanpa memandang jenis kelamin.

  1. Peran Guru dalam Menciptakan Lingkungan Belajar yang Inklusif

Diskusi juga menyoroti peran penting guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Guru diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mendorong kesetaraan gender di sekolah. Mereka perlu dilatih untuk mengenali dan mengatasi bias gender dalam pengajaran mereka.

  1. Pengembangan Modul Responsif Gender

Salah satu hasil dari kerjasama antara Umsida dan INOVASI adalah pengembangan modul responsif gender. Modul ini dirancang untuk membantu guru dan kepala sekolah dalam mengimplementasikan pendidikan responsif gender di sekolah-sekolah dasar. Modul ini mencakup berbagai topik, mulai dari pemahaman konsep gender hingga perencanaan pembelajaran yang responsif gender1.

Manfaat Konferensi bagi Pendidikan

  1. Peningkatan Kesadaran dan Pemahaman

Konferensi ini berhasil meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pendidikan responsif gender. Peserta konferensi mendapatkan wawasan baru tentang isu-isu gender dan bagaimana mengatasinya dalam konteks pendidikan.

  1. Rekomendasi Praktis untuk Sekolah

Diskusi dan presentasi yang dilakukan selama konferensi menghasilkan rekomendasi praktis yang dapat diimplementasikan di sekolah-sekolah. Rekomendasi ini diharapkan dapat membantu sekolah menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan adil bagi semua siswa.

  1. Pengembangan Jaringan Kerjasama

Konferensi ini juga berhasil membangun jaringan kerjasama internasional yang kuat. Kerjasama ini penting untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam mengatasi isu-isu gender dalam pendidikan, serta untuk mengembangkan program-program yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Dampak Jangka Panjang

  1. Peningkatan Kualitas Pendidikan

Dengan mengimplementasikan pendidikan responsif gender, diharapkan kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat. Sekolah yang inklusif dan adil akan menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif bagi semua siswa, sehingga mereka dapat mencapai potensi penuh mereka.

  1. Kesetaraan Gender dalam Pendidikan

Konferensi ini diharapkan dapat mendorong terciptanya kesetaraan gender dalam pendidikan. Dengan mengatasi bias gender dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, diharapkan semua siswa, tanpa memandang jenis kelamin, dapat memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan yang berkualitas.

  1. Pengembangan Kebijakan Pendidikan

Hasil dari konferensi ini juga diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan kebijakan pendidikan yang lebih responsif gender. Kebijakan yang mendukung kesetaraan gender akan membantu menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan inklusif.

Kesimpulan

Konferensi Internasional Responsif Gender yang diadakan oleh Umsida merupakan langkah penting dalam upaya menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan adil. Dengan meningkatkan kesadaran tentang isu-isu gender, mencari solusi praktis, dan membangun jaringan kerjasama internasional, diharapkan konferensi ini dapat memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan.